Istilah dan Sebutan dalam SDM | Manajemen Sumber Daya Manusia

 Istilah dan Sebutan dalam SDM

    Sebutan manajemen sebagai ilmu dan seni merupakan salah satu dari banyaknya sebutan manajemen yang dikemukakan oleh para ahli manajemen. Selain istilah yang disebutkan tadi, manajemen juga diartikan dalam berbagai istilah atau sebutan. Sehingga dengan istilah tersebut masing-masing orang dapat memandang manajemen sesuai dengan cara sudut pandang mereka. Walaupun berbeda dalam cara sudut pandang, namun konsep manajemen tetap mengacu pada perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian.

    Sebutan atau istilah manajemen yang berkembangan sampai saat ini dapat mencakup : Manajemen sebagai proses kegiatan, Manajemen sebagai suatu ilmu dan seni, Manajemen sebagai profesi, dan Manajemen sebagai kumpulan orang untuk mencapai tujuan (Amirullah: 2015).

1. Manajemen Sebagai Proses Kegiatan
Sebagai suatu proses kegiatan, Manajemen diartikan sebagai suatu rangkaian kegiatan yang dimulai dari kegiatan merencanakan, melaksanakan serta mengkoordinasikan kegiatan yang direncanakan dan diorganisasi tersebut sampai dengan kegiatan mengawasi atau mengendalikan kegiatan yang dilaksanakan agar sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Manajemen sebagai proses lebih ditekankan pada proses mengelola dan mengatur pelaksanaan suatu pekerjaan atau rangkaian aktivitas dengan proses amana pelaksana itu diselenggarakan dan diawasi.
    Proses manajemen yang dimaksud, juga dalam arti suatu rangkaian kegiatan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu dengan bantuan orang lain. Karena itu penyebutan manajemen disini adalah proses ditemukannya peluang-peluang yang menguntungkan. Proses pembuatan rencana dan konsep alternatif, langkah-langkah untuk mencapai tujuan, melaksanakan rencana dan langkah-langkah tersebut pada upaya mengadakan pengawasan.

2. Manajemen Sebagai Suatu Ilmu dan Seni
Manajemen sebagai ilmu dan seni dapat diartikan sebagai upaya pencapaian tujuan manajemen dengan pendekatan (Approach) menjelaskan fenomena-fenomena dan gejala-gejala manajemen serta mentransformasikan dan mengidentifikasikan proses manajemen berdasar kaidah-kaidah ilmiah. Komponen kaidah ilmiah proses pengambilan keputusan ialah kumpulan pengetahuan tertentu seperti dinyatakan oleh peraturan-peraturan atau Statement umum yang telah dipertahankan oleh berbagai tingkatan ujian dan pembuktian serta penyidikan.


Manajemen sebagai suatu ilmu memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a) Prinsip dan konsep manajemen dapat dipelajari.
b) Decision Making dapat didekati dengan kaidah-kaidah ilmiah.
c) Objek, dan sarana manajemen untuk mencapai tujuan sebagian adalah elemen-elemen yang bersifat materi.
d) Dalam penerapannya manajemen memerlukan pendekatan dari bidang ilmu yang lainnya seperti : ilmu ekonomi, statistik, akutansi dan lain-lain.

    Manajemen sebagai seni di artikan sebagai pendekatan pencapaian tujuan lebih banyak dipengaruhi oleh kekuatan pribadi, bakat dan karakter pelaku-pelaku manajemen terutama dari unsur manajer atau pimpinan. Unsur seni dalam manajemen adalah pemakaian pengetahuan pada situasi tertentu yang dilakukan secara kreatif ditambah dengan skill tertentu.
Manajemen sebagai suatu seni memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a) Kesuksesan dalam mencapai tujuan sangat dipengaruhi dan didukung oleh sifat-sifat dan bakat para manajer.
b) Dalam proses pencapaian tujuan seringkali melibatkan unsur naluri (Insticnt), Perasaan dan Intelektual.
c) Dalam pelaksanaan kegiatan, faktor yang cukup untuk menentukan keberhasilan dalam menyelesaikan kegiatan adalah kekuatan pribadi yang kreatif ditambah dengan skill.

    Dari kedua ciri manajemen di atas dapat kita ambil suatu kesimpulan bahwa proses manajemen itu tidak hanya berkaitan dengan masalah kebendaan (Materi fisik) saja, namun juga berhubungan dengan manusia. Oleh karena itu proses pendekatan manajemen tidak hanya bersifat ilmiah, tetapu juga seni. Perpaduan antara manajemen ilmu dan seni merupakan sesuatu yang harus dimiliki oleh manajer (pimpinan) dalam suatu organisasi.

3. Manajemen Sebagai Profesi
Penekanan utama dalam penyebutan manajemen sebagai profesi adalah pada kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang atau manajer dengan menggunakan keahlian tertentu. Seorang yang memiliki keahlian dan keterampilan tertentu akan memperoleh status dan intensif manakala mereka terlibat dalam organisasi. Sehingga mereka yang bekerja dalam organisasi dengan menggunakan keahliannya dikelompokkan dalam manajemen profesional. Profesionalisme manajemen dikategorikan ke dalam suatu profesi yang memang membutuhkan suatu keahlian tertentu dan diakui posisi dan keahliannya oleh masyarakat.

4. Manajemen Sebagai Kumpulan Orang Untuk Mencapai Tujuan
Sebagai kegiatan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih secara kooperatif dalam organisasi disebut sebagai aktivitas manajemen. Kolektifitas orang-orang tersebut bergabung dalam suatu organisasi dan dipimpin oleh seorang pemimpin (manajer) yang bertanggung jawab penuh atas upaya pencapaian tujuan secara efisien dan efektif.
    Beragam sebutan atau istilah juga digunakan dalam bidang atau profesi SDM diantaranya Eksekutif, Generalis, dan Spesialis SDM (Mondy Wayne.R. 2008). Seorang Eksekutif adalah manajer tertinggi yang melapor langsung kepada pejabat Chief Executive Officer (CEO) atau kepada kepala suatu divisi besar. Seorang generalis, yang juga bisa seorang eksekutif, menjalankan tugas-tugas dalam beragam area yang berhubungan dengan SDM. Generalis terlibat dalam beberapa, atau semua dari lima fungsi SDM. Seorang spesialis, bisa seorang eksekutif, manajer atau non manajer SDM yang secara khusus terlibat hanya dengan salah satu dari lima area fungsional MSDM. Gambar dibawah menjelaskan perbedaan sebutan dalam MSDM.


    Wakil presiden hubungan industrial, yang tampak pada gambar diatas fokus pada masalah-masalah yang berhubungan dengan serikat pekerja. Orang ini adalah seorang eksekutif sekaligus spesialis. Seorang wakil presiden SDM adalah orang eksekutif sekaligus generalis, yang memiliki tanggung jawab untuk ragam fungsi yang lebih luas. Manajer Kompensasi adalah seorang spesialis yang bertugas atau bertanggung jawab terhadap masalah tunjangan. Meskipun tingkat posisi dalam organisasi mengidentifikasi seorang eksekutif, cakupan dari posisi-posisi tersebut membedakan para generalis dengan para spesialis

Komentar